Kelompok Houthi di Yaman kembali menciptakan gelombang kejutan dalam konflik Timur Tengah. Mereka dilaporkan berhasil meluncurkan rudal hipersonik yang menghantam pangkalan udara Nevatim di Israel, salah satu fasilitas militer strategis yang menjadi tempat penyimpanan aset udara canggih, termasuk jet tempur F-35. Serangan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan militer Houthi, yang diyakini menerima dukungan teknologi dari Iran.
Detail Serangan
Rudal hipersonik yang diluncurkan dilaporkan mampu menghindari sistem pertahanan udara Iron Dome dan David’s Sling milik Israel. Sistem pertahanan tersebut kesulitan melacak rudal dengan kecepatan tinggi yang mampu bermanuver kompleks, menjadikannya ancaman signifikan. Meski belum ada laporan resmi dari Israel mengenai korban jiwa atau kerusakan, beberapa sumber lokal menyebutkan adanya ledakan besar di area pangkalan tersebut.
Respons Israel dan Dampak Regional
Pemerintah Israel segera mengadakan pertemuan keamanan darurat. Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan, termasuk konflik di Gaza dan ancaman dari Hizbullah di Lebanon. Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa negaranya akan merespons dengan tegas terhadap ancaman ini, menuding Iran sebagai dalang utama yang memasok teknologi rudal kepada Houthi.
Peningkatan Kapasitas Militer Houthi
Kelompok Houthi telah lama dikenal sebagai aktor proxy Iran dalam konflik di Timur Tengah. Serangan ini menunjukkan kemampuan militer mereka yang terus berkembang, terutama dalam mengoperasikan senjata berteknologi tinggi. Penggunaan rudal hipersonik menjadi bukti bahwa kelompok ini kini memiliki akses ke persenjataan yang sebelumnya hanya dimiliki oleh negara-negara maju.
Reaksi Dunia Internasional
Serangan ini memicu kecaman dari berbagai pihak. Amerika Serikat, sekutu dekat Israel, menyatakan dukungannya untuk Israel dan menawarkan bantuan intelijen untuk mencegah serangan serupa di masa depan. Negara-negara Teluk juga menyatakan keprihatinan atas meningkatnya eskalasi di kawasan, yang dapat memicu ketidakstabilan lebih luas.
Imbas terhadap Konflik Timur Tengah
Serangan terhadap pangkalan Nevatim bisa menjadi pemicu eskalasi baru dalam konflik regional. Israel menghadapi tantangan yang semakin kompleks, dengan ancaman datang dari berbagai arah, termasuk kelompok non-negara seperti Houthi. Selain itu, aksi ini memperlihatkan risiko tinggi penyebaran teknologi militer canggih ke tangan aktor non-negara, yang dapat mengancam stabilitas global.
Serangan ini menegaskan pentingnya solusi diplomatik untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah. Namun, dengan situasi yang semakin memanas, kemungkinan adanya langkah balasan dari Israel dapat membawa konflik ke tingkat yang lebih serius.