Budidaya selada (Lactuca sativa) menjadi pilihan yang tepat bagi para petani sayuran karena selada mudah tumbuh, cepat dipanen, dan memiliki permintaan yang tinggi. Tanaman selada membutuhkan iklim sejuk dengan suhu ideal antara 18-22°C, serta tanah yang subur dan gembur dengan pH tanah antara 6 hingga 7. Selada juga membutuhkan cahaya matahari yang cukup untuk pertumbuhannya, namun perlu dihindari terik matahari langsung yang berlebihan, terutama pada siang hari yang panas. http://anzac100.nzherald.co.nz/
Langkah pertama dalam budidaya selada adalah mempersiapkan lahan. Pilihlah lahan yang memiliki drainase baik dan tidak mudah tergenang air. Pengolahan tanah dilakukan dengan mencangkul atau membajak tanah agar gembur dan terbebas dari gulma. Setelah itu, buat bedengan dengan lebar sekitar 80-100 cm dan jarak antar bedengan sekitar 30-40 cm. Untuk meningkatkan kesuburan tanah, pemberian pupuk kandang atau kompos sangat disarankan sebelum menanam. Tanah yang sudah dicangkul dan diberi pupuk akan memberikan nutrisi yang dibutuhkan selada selama pertumbuhannya.
Pemilihan bibit selada yang berkualitas sangat penting untuk mendapatkan hasil yang baik. Bibit selada dapat diperoleh dari benih yang telah disemai terlebih dahulu atau langsung ditanam di lahan. Sebelum menanam, biji selada sebaiknya direndam dalam air hangat selama beberapa jam untuk mempercepat perkecambahan. Setelah itu, benih dapat disemai di lahan yang telah dipersiapkan dengan jarak antar benih sekitar 10 cm. Jika menanam dalam bentuk bibit semai, pindahkan bibit yang sudah tumbuh kuat ke lahan setelah usia sekitar 2-3 minggu. http://assets-stage.scup.org/
Setelah penanaman, perawatan selada meliputi penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama serta penyakit. Selada membutuhkan kelembaban yang cukup, sehingga penyiraman harus dilakukan secara teratur, terutama pada musim kemarau. Jangan biarkan tanah terlalu kering atau tergenang air, karena keduanya bisa menghambat pertumbuhan selada. Pemupukan dilakukan dengan memberikan pupuk nitrogen pada fase pertumbuhan awal untuk mendukung pembentukan daun yang sehat. Pupuk fosfor dan kalium dapat diberikan pada fase pembentukan daun lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas dan ukuran daun.
Pengendalian gulma juga penting untuk memastikan bahwa tanaman selada tidak bersaing dengan gulma dalam mendapatkan air dan unsur hara dari tanah. Penyiangan secara manual dapat dilakukan secara rutin, serta penggunaan mulsa juga sangat bermanfaat untuk mengurangi pertumbuhan gulma. Mulsa juga dapat membantu menjaga kelembaban tanah dan melindungi akar tanaman selada dari suhu yang terlalu panas. Selain itu, perhatikan serangan hama seperti kutu daun atau penyakit jamur yang dapat merusak daun selada. Jika ditemukan serangan hama, segera lakukan pengendalian dengan menggunakan pestisida alami atau kimia sesuai anjuran. https://www-dev.halverson.xd.ampagency.com/
Selada umumnya siap dipanen dalam waktu 4-6 minggu setelah penanaman, tergantung pada varietas dan kondisi pertumbuhannya. Ciri-ciri selada yang siap dipanen adalah ketika daun sudah tumbuh lebat, berwarna hijau segar, dan ukurannya cukup besar. Pemanenan dilakukan dengan memetik daun selada secara hati-hati untuk menghindari kerusakan pada tanaman. Selada dapat dipanen dengan cara dipotong daunnya satu per satu atau sekaligus jika menggunakan metode pemanenan seluruh tanaman. Setelah dipanen, selada harus segera dipasarkan atau dikonsumsi karena selada adalah sayuran yang mudah layu.